Archive for November 2013
Rubik adalah sebuah puzzle mekanis yang diciptakan
oleh seorang professor arsitektur asal negara Hungaria yang bernama Erno Rubik
pada tahun 1974. Permainan puzzle ini mencapai puncak popularitasnya di
awalawal tahun 1980an. Kejuaraan dunia rubik pertama diadakan pada tanggal 5
Juni 1982 di Budapest, dan dimenangkan oleh Minh Thai, seorang pelajar asal Los
Angeles dengan catatan waktu 22,95 detik. Rekor resmi terakhir yang tercatat di
Guinness Book of Records adalah 12,11 detik atas nama Shotaro Makisumi, seorang
anak muda asal negara Jepang. Meskipun catatan Guinness tersebut kurang
up-to-date dimana rekor resmi yang sekarang diakui oleh WCA (World Cube
Association) adalah 10.48 detik, yang dicetak oleh Toby Mao. Sekarang permainan
ini sudah dianggap sebagai olahraga Istilah resmi untuk olahraga baru ini
adalah “SPEEDCUBING”.
Itulah gambaran tentang
sejarah Rubik. Awal pertama kali saya memainkan rubik adalah pada saat saya
kuliah. Errick Ismananto adalah Orang
yang pertama kali mengenalkan permainan rubik secara mendalam kepada saya.
Errick adalah teman kuliah saya, pada saat itu Errick sering membawa rubiknya
ke kampus, dan memainkannya di kelas. Awalnya saya melihat errick memainkan
rubiknya dengan sangat mudah, dan cepat, namun
setelah saya mencobanya ternyata
sulit juga, karena harus berfikir bagaimana cara merapihkan warna kubus Rubik
yang teracak hingga kembali tersusun dengan rapih, serta kelihaian seluruh jari-jemari tangan yang harus sigap. Akhirnya
saya tertantang, dan mulai tertarik
mempelajari permainan rubik, sampai-sampai saya
mencari video tutorialnya di internet, dan Errick juga yang memberi tahu
saya tentang rumus cepat dalam memankan rubik.
Jenis rubik yang ada
sekarang ini sangat banyak, dan beragam bentuknya. Errick memperkenalkan
beberapa jenis rubik kepada saya, diantaranya adalah Rubik 2x2x2, Rubik 3x3x3, Rubik 4x4x4, Rubik 5x5x5,
Rubik Piramida (Piramix), Rubik Mirror (Rubik 3D), Rubik Bola (Bundar), Rubik Prisma, dan masih banyak yang
lainnya. Dari sekian banyak jenis Rubik di dunia ini ada beberapa jenis Rubik
yang saya kuasai, walau pun catatan waktu saya masih kurang cepat tapi saya
dapat memainkannya, diantaranya adalah Rubik 3x3x3, Rubik 4x4x4, Rubik 5x5x5,
Rubik Piramida, dan Rubik Mirror 3x3x3.
Inilah sedikit cerita
awal mula saya tertarik bermain Rubik. Menurut saya bermain Rubik sangat
bermanfaat sekali, karena bermain Rubik dapat mengasah otak kita, dan melatih
kecepatan tangan untuk menyelesaikan Rubik yang teracak secepat mungkin. Bermain
Rubik dapat melatih otak kita untuk berfikir, dan berkonsentrasi untuk
memecahkan suatu masalah, serta melatih kesigapan diri kita dalam menyelesaikan
suatu masalah. Demikian tulisan ini saya buat, mungkin tulisan ini dapat
membuat pembaca menjadi tertarik untuk bermain rubik, dan menciptakan rekor
yang telah ada, dan terima kasih telah mengunjungi blog saya.
Rubik
Origami merupakan seni
melipat kertas yang berasal dari Jepang. Kata Origami berasal dari bahasa Jepang,
yang merupakan gabungan dari kata Ori
yang artinya melipat, dan Kami yang
artinya kertas. Origami zaman sekarang telah masuk pada zaman origami modern
yang diperkenalkan oleh Akira Yoshizawa.
Origami modern mengenal banyak bentuk lipatan baru yang berbeda dengan bentuk
lipatan tradisional, dengan mengambil bentuk yang lebih realistik, seperti binatang,
dan benda lainnya.
Inilah sedikit gambaran
tentang sejarah Origami. Awalnya saya hanya browsing
internet untuk mencari jawaban untuk tugas kuliah, dan tidak sengaja pada
hasil search melalui mesin telusur google, ada sebuah video dari situs youtube, yang ternyata adalah video
tentang tutorial belajar Origami. Video tersebut berisikan tutorial membuat Origami
kupu-kupu, akhirnya saya mencoba mendownloadnya, dan mempraktikan membuat Origami
kupu-kupu tersebut. Awalnya saya kesulitan dalam membuatnya, maklum karena saya
jarang membuat Origami, paling-paling kalau saya membuat origami hanya sebatas
membuat perahu, pesawat, dan angsa. Tetapi saya terus mencoba dan akhirnya saya
berhasil membuat Origami kupu-kupu yang sangat indah.
Setelah berhasil membuat
Origami kupu-kupu, akhirnya saya tertarik untuk membuat Origami dengan bentuk
yang lainnya. Saya pun berusaha mencari video tutorial belajar Origami, dan
saya pun mendapatkan banyak video tutorialnya, dan mencoba mempraktikannya satu
per satu. Origami yang saya buat sangat banyak, dan beragam, diantaranya Origami
pesawat tempur, pembatas buku, bunga mawar, dinosaurus, naga, dan masih banyak
yang lainnya.
Menurut saya Origami
merupakan suatu karya seni yang sangat murah meriah, namun memiliki nilai edukasi
yang sangat tinggi. Karena kita bisa belajar sambil bermain, dan menggunakan
imajinasi untuk menciptakan bentuk Origami yang sangat luar biasa. Belajar Origami
juga dapat melatih fungsi otak pada
manusia, sehingga kita dapat melatih konsentrasi dan melatih kesabaran. Pada
saat ini telah banyak berbagai model Origami yang sangat mengagumkan, dan
teknik yang telah di ciptakan oleh para pakar Origami di seluruh dunia. Jadi
jangan takut gagal, dan tidak bisa dalam belajar origami, terus semangat, dan pantang
menyerah....
Belajar Origami
Saya rasa judul ini sangat tepat
untuk menggambarkan isi dari tulisan kali ini. Sebab pada tulisan kali ini saya
akan membahas tentang tayangan yang ada pada pertelevisian di indonesia. Tanpa
berlama-lama lagi mari kita simak bersama.
Apakah anda pernah menonton film “The
RAID”,“The Fast The Forious”, “The One”, “Ong Bak”, “Karate Kids”, “Kiss of The
Dragon”, dan “Wanted”, ya inilah beberapa
contoh judul film yang pernah tayang di pertelevisian indonesia. Mungkin kita
pernah menonton semua judul film diatas. Sebagai pecinta film, khususnya
film-film action, saya sangat kecewa dengan pertelevisian indonesia. Sebab
terlalu banyak mensensor film dan memotong adegan film. Ok memang telah ada
peraturan baru dalam tayangan di indonesia. Diantaranya yaitu memotong atau
mensensor adegan yang berbau pornografi dan yang berbau unsur sara, dan
penayangan film khususnya yang bergenre dewasa (D) yang ditayangkan pada jam
10.00 malam keatas. Tetapi tetap saja walau jam tayang film yang bergenre dewasa
telah diatur dan dirubah jam tayangnya, tetap saja ada adegan yang disensor
bahkan dipotong. Padahal adegan tersebut tidak mengandung unsur pornografi dan
unsur sara.
Menurut saya adegan yang berbau
pornografi dan berbau unsur sara sangat pantas untuk di sensor maupun dipotong
adegannya. Karena adegan tersebut tidak pantas untuk disaksikan. Apa lagi oleh anak dibawah umur, karena dikhawatirkan
dapat membahayakan perkembangan pisikologis si anak. Bisa saja si anak meniru
adegan yang berbahaya. Bagi saya itu bijak sekali karena untuk melindungi
generasi muda. Namun pasti orang tua akan membimbing anaknya dan mengawasi
anaknya untuk tidak menyaksikan tayangan tersebut.
Pernahkah anda menyaksikan film
The Raid, atau film action lainnya. Pada saat adegan actionnya, pasti ada
adegan yang dipotong, padahal lagi seru-serunya, bahkan pada saat adegan yang yang
menggunakan efek berdarah-darah, dan membawa senjata masih saja ada sensor. Menurut
saya itu malah membuat film menjadi tidak realistis lagi, dan kurang nyaman
untuk disaksikan lagi, dan kadang malah merusak jalan cerita dari film
tersebut.
Ya kita sama-sama sudah dewasa,
jadi kita dapat menilai mana yang baik, dan mana yang buruk, mana yang patut
untuk ditiru, dan mana yang tidak patut untuk ditiru. Mungkin untuk anak yang
dibawah umur dapat didampingi oleh orangtuanya, dan memberikan nasehat, serta
pengertian , dan pengawasan kepada anak untuk memilih tayangan yang baik, dan
aman untuk disaksikan oleh anak.
Jadi masih pantaskan film-film
layar lebar untuk ditayangkan atau tidak di pertelevisian indonesia. Jangan salahkan jika banyak warga indonesia
termasuk saya, sering mendownload film-film bioskop dari beberapa situs web
yang menyediakan film-film terbaru yang ada di bioskop, walau menurut saya itu
ilegal. Bukan karena apa-apa, sebab jika kita menonton di bioskop mungkin
kurang puas karena hanya sekali menyaksikan saja, belum lagi harga tiketnya yang
lumayan menguras dompet, dan untuk tayang di televisi pun mungkin cukup lama
untuk jadwal rilisnya, belum lagi banyak adegan yang dipotong, serta adanya
komersial break. Jika kita ingin
menyaksikannya lagi maka kita harus membeli keping dvd. Jika membeli dvd movie
yang original pasti harganya sangat mahal sekali, dan belum tentu dvdnya sudah
rilis di indonesia, bahkan tidak jarang para pecinta film action dan movie
lainnya mencari hingga ke negara tetangga. Maka dari itu kebanyakan orang
memilih untuk mendownload film-film
bioskop terbaru dari situs penyedia film bioskop. Inilah sedikit gambaran
mengenai film-film bioskop yang tayang pada pertelevisian di indonesia.
Ditayangkan atau Tidak
Menurut saya, judul tulisan “Salah
Siapa???” merupakan judul yang tepat untuk menggambarkan isi dari tulisan ini.
Tulisan “Salah Siapa???” di tulis berdasarkan pengalaman sehari-hari yang saya
alami. Tanpa berlama-lama lagi mari kita simak bersama tulisan ini.
Pernahkah kita perhatikan pada saat
berhenti di lampu merah, seharusnya kendaraan berhenti di belakang garis putih
yang telah disediakan, namun coba perhatikan banyak sekali kendaraan yang
berhenti di depan garis putih, bahkan jaraknya bisa 5 meter di depan garis
putih batas berhenti. Tak terkecuali saya, saya pun melakukannya, sebab bila
saya mematuhi aturan yang ada memang sangat baik , namun bila saya berhenti di
belakang garis putih batas berhenti yang disediakan, akan banyak kendaraan di
belakang saya yang membunyikan klakson kendaraan mereka, dan mungkin akan
memarahi saya, yang akhirnya mau tidak mau saya pun berhenti di depan garis
putih. Padahal detik pada lampu trafic yang berwarna merah masih di angka 15,
namun banyak kendaraan seperti sepeda motor, dan mobil yang melewati garis
putih batas berhenti, bahkan pada saat detik lampu berwarna merah menunjukan
angka 5 banyak kendaraan yang sudah menerobos lampu merah, padahal tindakan
seperti itu sangat membahayakan sekali bagi pengemudi apalagi yang membawa
penumpang. Mungkin alasan mereka bermacam –macam saat ditanyai, ada yang ingin
cepat sampai rumah, ada pula yang ingin cepat ke kantor karena takut terlambat.
Mungkin inilah salah satu contoh alasan mereka setiap kali ditanyai.
Pernahkah juga kita perhatikan, pada
saat lampu merah terjadi kemacetan yang sangat panjang hingga mencapai jarak
200 meter bahkan lebih, ya inilah yang saya alami setiap kali pulang kuliah. Mungkin
pak polisi yang berjaga di depan lampu trafic melihat jalanan lancar-lancar
saja, padahal pak polisi tidak melihat dampak di belakangnya. Alasan yang
menyebabkan kemacetannya sangat
sederhana yaitu lamanya batas waktu lampu merah yang mencapai 120 detik,
dan sedikitnya batas waktu lampu hijau yang hanya 30 detik, banyaknya kendaraan
umum yang sembarangan menaikan, dan menurunkan penumpang, banyaknya kendaraan
yang melanggar peraturan lalulintas, serta ditambah banyaknya kendaraan pribadi
seperti mobil yang isi penumpangnya hanya 1 atau 2 orang saja, alasan ini juga
dipicu dengan jalanan di indonesia yang terbilang sangat sempit, karena jalanan
di indonesia hanya dapat di isi sebanyak 2 barisan kendaraan besar dan 1
barisan kendaraan sepeda motor saja.
Pertanyaannya adalah “salah siapa???”
Kalau kita tanya “salah siapa???”, pasti setiap orang tidak ada yang mau
disalahkan, namun pada dasarnya semuanya bersalah, tetapi kalau kita saling salah menyalahkan maka ini
akan masuk dalam lingkaran setan yang tidak akan ada habisnya. Maka yang perlu
kita lakukan adalah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini semua.
Mungkin salah satunya adalah dengan menata ulang jalanan di indonesia, agar
jalannan diindonesia dibuat lebih lebar, dan luas, setra dibuat jalanan khusus
untuk memutar, agar tidak ada kendaraan yang sembarangan memutar balik, atau
tidak ada yang berlawanan arah pada saat memutar balik, dan juga pengaturan
waktu lampu trafic yang harus disesuaikan pada saat kondisi tertentu, agar
tidak terjadi kemacetan yang panjang agar jalanan di indonesia lebih rapih.
Sekian tulisan ini saya buat untuk
kita sadari jika kita berkendara dengan tertib dan mematuhi peraturan yang ada
maka masalah ini bisa terselesaikan dengan baik.