Posted by : Adam Nazmul Minggu, 03 November 2013



Saya rasa judul ini sangat tepat untuk menggambarkan isi dari tulisan kali ini. Sebab pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang tayangan yang ada pada pertelevisian di indonesia. Tanpa berlama-lama lagi mari kita simak bersama.

Apakah anda pernah menonton film “The RAID”,“The Fast The Forious”, “The One”, “Ong Bak”, “Karate Kids”, “Kiss of The Dragon”,  dan “Wanted”, ya inilah beberapa contoh judul film yang pernah tayang di pertelevisian indonesia. Mungkin kita pernah menonton semua judul film diatas. Sebagai pecinta film, khususnya film-film action, saya sangat kecewa dengan pertelevisian indonesia. Sebab terlalu banyak mensensor film dan memotong adegan film. Ok memang telah ada peraturan baru dalam tayangan di indonesia. Diantaranya yaitu memotong atau mensensor adegan yang berbau pornografi dan yang berbau unsur sara, dan penayangan film khususnya yang bergenre dewasa (D) yang ditayangkan pada jam 10.00 malam keatas. Tetapi tetap saja walau jam tayang film yang bergenre dewasa telah diatur dan dirubah jam tayangnya, tetap saja ada adegan yang disensor bahkan dipotong. Padahal adegan tersebut tidak mengandung unsur pornografi dan unsur sara.

Menurut saya adegan yang berbau pornografi dan berbau unsur sara sangat pantas untuk di sensor maupun dipotong adegannya. Karena adegan tersebut tidak pantas untuk disaksikan. Apa lagi  oleh anak dibawah umur, karena dikhawatirkan dapat membahayakan perkembangan pisikologis si anak. Bisa saja si anak meniru adegan yang berbahaya. Bagi saya itu bijak sekali karena untuk melindungi generasi muda. Namun pasti orang tua akan membimbing anaknya dan mengawasi anaknya untuk tidak menyaksikan tayangan tersebut.

Pernahkah anda menyaksikan film The Raid, atau film action lainnya. Pada saat adegan actionnya, pasti ada adegan yang dipotong, padahal lagi seru-serunya, bahkan pada saat adegan yang yang menggunakan efek berdarah-darah, dan membawa senjata masih saja ada sensor. Menurut saya itu malah membuat film menjadi tidak realistis lagi, dan kurang nyaman untuk disaksikan lagi, dan kadang malah merusak jalan cerita dari film tersebut.

Ya kita sama-sama sudah dewasa, jadi kita dapat menilai mana yang baik, dan mana yang buruk, mana yang patut untuk ditiru, dan mana yang tidak patut untuk ditiru. Mungkin untuk anak yang dibawah umur dapat didampingi oleh orangtuanya, dan memberikan nasehat, serta pengertian , dan pengawasan kepada anak untuk memilih tayangan yang baik, dan aman untuk disaksikan oleh anak.

Jadi masih pantaskan film-film layar lebar untuk ditayangkan atau tidak di pertelevisian indonesia.  Jangan salahkan jika banyak warga indonesia termasuk saya, sering mendownload film-film bioskop dari beberapa situs web yang menyediakan film-film terbaru yang ada di bioskop, walau menurut saya itu ilegal. Bukan karena apa-apa, sebab jika kita menonton di bioskop mungkin kurang puas karena hanya sekali menyaksikan saja, belum lagi harga tiketnya yang lumayan menguras dompet, dan untuk tayang di televisi pun mungkin cukup lama untuk jadwal rilisnya, belum lagi banyak adegan yang dipotong, serta adanya komersial break.  Jika kita ingin menyaksikannya lagi maka kita harus membeli keping dvd. Jika membeli dvd movie yang original pasti harganya sangat mahal sekali, dan belum tentu dvdnya sudah rilis di indonesia, bahkan tidak jarang para pecinta film action dan movie lainnya mencari hingga ke negara tetangga. Maka dari itu kebanyakan orang memilih untuk mendownload  film-film bioskop terbaru dari situs penyedia film bioskop. Inilah sedikit gambaran mengenai ­­film-film bioskop yang tayang pada pertelevisian di indonesia.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Kin (Adam Nazmul) - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -