Posted by : Adam Nazmul
Sabtu, 27 April 2013
Analisa Tugas
Proses menganalisa bagaimana manusia
melaksanakan tugas dengan sistem yang ada.
Metode untuk menganalisis pekerjaan
orang:
- Apa yang orang kerjakan
- Dengan apa mereka itu bekerja
- Apa yang harus mereka ketahui
Teknik (pendekatan) untuk analisa
tugas / Jenis-jenis
- Dekomposisi tugas, memilah tugas ke sub-tugas beserta urutan pelaksanaannya
- Teknik berbasis pengetahuan, melihat apa yang harus diketahui oleh user tentang objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan bagaimana pengetahuan itu diorganisasikan.
- Analisa berbasis relasi-entitas, pendekatan berbasis objek, dimana penekanannya pada identifikasi aktor dan objek, relasi dan aksi yang dilakukan.
Analisa tugas dikhususkan untuk
mengenali kepentingan user. Beberapa aspek analisa tugas sangat mirip dengan
model kognitif berorientasi-goal. Analisa tugas cenderung lebih melihat pada
apa yang harus dilakukan oleh user sedangkan pada model kognitif lebih melihat
pada proses kognitif internal seseorang dalam melakukan pekerjaannya (internal
mental state), maka granularitasnya biasanya lebih kecil dibandingkan analisa
tugas.
Sumber dan Penggunaan Informasi
Analisis tugas memungkinkan kita
membuat suatu struktur data mengenai tugas, dan hasilnya akan baik jika
didukung oleh sumber data yang baik pula. Proses analisis data tidak
semata-mata mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan data dan
mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus kembali melihat sumber data
tersebut dengan pertanyaan dan padangan baru. Pada prakteknya, keterbatasan
waktu dan biaya menyebabkan seorang analis berusaha mengumpulkan data yang
relevan secepat dan seekonomis mungkin. Bahkan jika dimungkinkan, seorang
analis harus dapat memaksimumkan penggunaan sumber informasi murah yang sudah
ada sebelum melakukan pengumpulan data yang memakan biaya.
Berikut ini adalah beberapa sumber
informasi yang dapat diper gunakan untuk membuat analisis tugas :
A. Dokumentasi
Sumber data yang mudah didapat
adalah dokumentasi yang telah ada di organisasi seperti buku manual, buku
instruksi, materi training dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini umumnya
berfokus pada item tertentu dalam suatu peralatan atau software komputer.
Dokumen manual peralatan tertentu misalnya, mungkin hanya memberikan informasi
mengenai fungsi dari peralatan tersebut tidak bagaimana peralatan tersebut
digunakan dalam pengerjaan suatu tugas. Selain itu juga mungkin terdapat
dokumen peraturan perusahaan dan deskripsi tugas yang memberikan informasi
mengenai tugas tertentu dalam konteks yang lebih luas. Namun perlu
diperhatikan, dokumentasi jenis ini hanya memberitahukan bagaimana seharusnya
suatu pekerjaan dilakukan bukan bagaimana sebenarnya seseorang melakukan
pekerjaan tersebut.
B. Observasi
Observasi langsung baik secara
formal maupun informal perlu dilakukan jika seorang analis ingin mengetahui
kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang ada dapat
digunakan untuk analisis sebelum memutuskan untuk melakukan pengumpulan data
dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat dilakukan di lapangan
atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan di lapangan analis
dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan tugas.
Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor atorium, analis dapat dapat
lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik.
Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan memberikan pertanyaan atau
secara pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika sedang bekerja.
C. Wawancara
Bertanya pada seorang yang ahli pada
bidang tugas yang akan dianalisis seringnya merupakan cara langsung yang cepat
untuk mendapatkan informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bisa saja si
manager, supervisor, atau staf yang memang mengerjakan tugas tersebut.
Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi. Hasil observasi
dapat direfleksikan dengan wawancara untuk mengetahui perilaku atau kondisi
yang diinginkan dan tidak diinginkan.
D. Analisis Awal
Setelah data diperoleh dari beberapa
sumber seperti buku manual, observasi maupun wawancara, maka detail analisis
dengan berbagai metode yang ada dapat mulai dilakukan. Untuk tahap awal, dapat
dilakukan dengan mendaftar obyek dan aksi dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh
adalah dengan menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan mencari kata benda yang
akan menjadi obyek, serta kata kerja yang akan menjadi aksi. Namun hal
ini tidaklah selamanya cukup. Tidak mudah mengenali posisi obyek dan aksi
tersebut dalam dokumen terutama untuk obyek atau aksi yang dijelaskan secara
implisit.
E. Pengurutan dan
Klasifikasi
Ada beberapa tehnik untuk membuat
klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan beberapa atribut. Beberapa analis
melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri, namun ada juga yang dibantu oleh
ahli berdasarkan bidang analisis.
Data Input Output
Dalam Analisis tugas kita harus
mempunyai dua macam cara/system untuk melakukan analisa,yaitu :
INPUT, Merupakan aktifitas pemberian
data kepada komputer, dimana data tersebut merupakan masukan bagi komputer.
OUTPUT, Keluaran, hasil dari suatu
proses, baik berupa data maupun berbentuk informasi yang telah diolah.
Evaluasi dan Kognitif
Evaluasi adalah suatu tes atas
tingkat pengunaan dan fungsionalitas sistem yang dilakukan didalam
laboratorium, di lapangan , atau didalam kolaborasi dengan pengguna. Yang
dievaluasi pada interaksi manusia dan komputer adalah desain dan
implementasinya. Evaluasi sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan semua
tahapan siklus hidup desain. Evaluasi memiliki tiga ujian utama, yaitu :
- Melihat seberapa jauh sistem berfungsi : desain sistem memungkinkan user melakukan tugas dengan lebih mudah. Hal ini tidak hanya membuat fungsionalitas yang sesuai dengan sistem. Tetapi juga membuat mudah untuk dicapai oleh user. User dapat melakukan aksi untuk melaksanakan tugas. Juga mencakup kesesuaian penggunaan sistem terhadap harapan user pada tugas tersebut. Evaluasi pada tahap ini meliputi pengukuran unjuk kerja dari user pada sistem, untuk melihat keefektifan sistem dalam mendukung tugas.
- Melihat efek interface bagi pengguna : mencakup aspek dari kemudahan sistem dipelajari, daya guna dan perilaku user. Penting juga untuk mengidentifikasi area desain yang berlebih dari user dengan menggunakan sejumlah informasi.
- Mengidentifikasi problem khusus yang tejadi pada sistem : ketika penggunaan suatu konteks memberikan hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi kekacauan di antara user. Ini tentunya berhubungan dengan daya guna dan fungsionalitas dari desain (bergantung pada sebab masalah). Tujuan ini merupakan aspek negatif dari desain.
Ada beberapa pendekatan evaluasi
yang dilakukan seperti :
- Evaluating design
- Evaluating implementations
- Query techniques
- Physiological methods
Cognitive Walkthrough
Suatu usaha yang dilakukan untuk
mengenalkan teori psikologi ke dalam bentuk informal dan subjektif. Dengan kata
lain, usaha ini bertujuan untuk mengevaluasi perencanaan dengan melihat
seberapa besar dukungan yang diberikan ke pengguna guna mempelajari
berbagai tugas yang diberikan. Pendekataan ini dikemukakan oleh Polson, dkk.
Walkthrough dilaksanakan oleh perancang atau seorang ahli psikologi kognitif.
Ahli bekerja melalui perancangan tugas tertentu, tahap demi tahap,
mengindentifikasikan masalah yang berpotensi pada kriteria psikologi dan
kemudian dibandingkan dengan proses dimana perancang software akan bekerja
dengan coding pada kondisi yang berbeda, guna mengevaluasi untuk kerja setiap
software.
Cognitive walkthrough harus
menunjukan jika dan bagaimana interface merujuk user untuk membangkitkan tujuan
yang benar dari pelaksanaan tugas yang diinginkan, dan memilih aksi yang
diperlukan untuk memenuhi setiap tujuan. Untuk melakukan cognitive
walkthrough harus mempunyai informasi yang dibutuhkan.
Kesimpulan:
Analisa tugas adalah kegiatan mencari suatu informasi yang sifatnya belum
sepenuhnya diketahui oleh segelintir orang, analisa tugas juga berkaitan dengan
sumber dan penggunaan informasi yang me-mungkin kan kita membuat suatu struktur data mengenai tugas,
dan hasilnya akan baik jika di dukung oleh
sumber data yang baik pula. Hasil tersebut dapat dikoreksi juga dengan cara meng-evaluasi sumber informasi yang
didapat dengan cara melakukan proses yang disebut kognitif data atau informasi.
Sumber:
·
http://erricksandesu.blogspot.com/2013/04/analisa-tugas-informasi-data-io-evaluasi.html