Posted by : Adam Nazmul Kamis, 17 Oktober 2013




Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terdiri dari deretan tabung bambu yang disusun berurutan dengan tangga nada pentatonik dan dimainkan dengan cara memukul bagian bilah atau tabungnya. Bambu yang dipakai untuk membuat alat musik calung berasal dari jenis awi temen (Gigantochloa Atter (Hassk.) Kurz) atau awi wulung(Gigantochloa Atroviolacea Widjaja).

Asal mula kata Calung berasal dari kata “caca cici sing kurulung” yang berarti suara bilah bambu yang dipukul. Ada dua jenis calung yang terdapat di jawa barat, yaitu Calung Rantay dan Calung Jinjing.

Zaman dahulu, Calung digunakan untuk mengusir burung dan hama di sawah. Sedangkan di Desa Parung, Tasikmalaya terdapat upacara yang disebut calung tarawangsa. Pada upacara ini calung di padukan dengan alat musik tarawangsa sebagai ritual penghormatan kepada Dewi Sri. Calung yang biasa dipakai untuk upacara ini yaitu calung rantay.

Zaman sekarang fungsi calung bergeser menjadi pengiring sebuah seni pertunjukan yang bernama calungan. Perpaduan dalam mengkomposisikan tabuhan gending, lagu, guyonan (lawakan) menjadi sebuah garapan musik rakyat yang sangat digemari di seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Calung yang digunakan untuk pertunjukan seni biasanya menggunakan waditra yang disebut calung jingjing. 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Kin (Adam Nazmul) - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -