Posted by : Adam Nazmul Kamis, 17 Oktober 2013





Permainan bedil bambu dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah nusantara, permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki pada usia 9-15 tahun tak terkecuali orang dewasa juga ikut meramaikan. Biasanya bedil bambu dimainkan pada saat menjelang buka puasa saat bulan ramadan dan waktu Hari Raya Idul Fitri.

Peralatan untuk memainkan bedil bambu hanyalah bilah bambu, dan lampu teplok. Proses pembuatan bedil bambu dimulai dengan memilih bambu yang tua agar tidak mudah pecah. Kemudian bambu dipotong berkisar 1 - 1,5 meter dengan diameter 10 -15 cm. Bagian ruas dilubangi di bagian dalamnya, kecuali pada bagian pangkal. Pada bagian pangkal tersebut dilubangi bagian atasnya sebesar ibu jari. Pada lubang tersebut dimasukan minyak tanah dan kain.

Bunyi yang dihasilkan dari bedil bambu akan terdengar seperti bunyi meriam. Permainan ini bisa dilakukan oleh lebih dari satu orang. Setiap pemain memainkannya secara bergiliran. Cara bermainnya adalah dengan menyalakan bilah bambu sebagai perantara api dan bedil. Api bilah bambu bersumber dari lampu teplok. Kemudian bilah berapi tersebut dimasukkan ke dalam lubang pangkal bedil. Begitu api masuk ke dalam lubang, maka akan terdengar bunyi dentuman.

Permainan bedil bambu memiliki sifat edukatif karena mengandung nilai kreativitas untuk menciptakan alat. Selain itu, bedil bambu juga mengandung nilai juang berdasarkan sejarahnya dalam membela bangsa dan negara.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Kin (Adam Nazmul) - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -